saya jadi mahasiswa widyatama

Jika berbicara tentang mahasiswa atau tentang perkuliahan, anak-anak yang belum merasakannya pasti akan bilang itu adalah hal yang asik dan menyenangkan dikarenakan kita bebas melakukan hal apa saja. Ada yang bilang jadi mahasiswa itu enak karena rambutnya bisa diapain saja, memakai baju bebas, bisa bangun siang, bisa langsung pulang dengan cepat, bisa bolos kelas tanpa dimarahi. Ya memang tidak semuanya salah tetapi tidak sedikit juga mahasiswa yang memberi tahu bahwa disaat sudah masuk dunia perkulliahan, kalian akan ingin kembali lagi menjadi anak kecil yang bisa melakukan apa saja dan tidak mengerti apa-apa dan bisa main sebebas yang mereka mau. Hal yang tidak mengenakan jika menjadi mahasiswa itu adalah mendapat tugas layaknya sedang terjadi tsunami. Ya ombaknya makin besar dan tidak ada hentinya sampai nanti berhenti sendiri jika mereka sudah menggapai semua Kawasan mereka. Jika diibaratkan dengan mahasiswa, tugas itu akan selesai jika kita sudah menempuh semester terkahir dimana semua tugas sudah menguasai kita dan kita pun bisa mengerjakannya dengan susah payah dan setengah mati. Ada yang ditolak dosen dan harus buat lagi, ada juga yang diterima dosen tapi dikembalikan lagi dan disuruh mengerjakan ulang. Ya itulah yang terjadi dulu di kampus yang pertama dimana aku menjadi anak desain dan banyak tugas setiap hari dan setiap minggunya. Aku awalnya mikir akan enak karena tugas tidak seperti di saat aku sedang duduk di bangku sma, tetapi semuanya berubah setelah sedikit demi sedikit tugas mulai muncul lalu merubah dan menyerang kehidupanku. Dimana dengan tugas-tugas itu tidurku jadi makin sedikit dan bisa saja tidak tidur untuk jangka waktu yang lama. Ya itulah kehidupanku sebagai anak desain di kampusku yang dulu. Lalu akhirnya aku pun berhenti dan memikirkan apakah aku harus berhenti kuliah dan melanjutkan mimpiku untuk menjadi professional player di game yang aku suka? Setelah banyaknya pemikiran dan support dari teman-temanku, aku memutuskan untuk melanjutkan kuliah di universitas widyatama. Aku sendiri tidak tahu aku akan menjadi mahasiswa seperti apa di kampus universitas widyatama ini. Aku iginnya menjadi mahasiswa yang tidak terlalu mencolok dan tidak diketahui kehadirannya oleh banyak orang, dan biasa dikenal dengan kupu-kupu atau yang dengan nama terkenalnya kuliah pulang kuliah pulang. Tetapi dikarenakan universitas ini menyuruh kita untuk menjadi mahasiswa aktif dimana kita harus bergabung dalam kegiatan kelompok atau organisasi yang ada di kampus tersebut, jadinya aku memutuskan untuk ikut ukm atau yang biasa dikenal dengan unit kegiatan mahasiswa badminton. Dan secara tidak langsung aku juga masuk kedalam hima atau yang biasa dikenal dengan himpunan mahasiswa di prodiku atau yang biasa dikenal dengan program studi Bahasa jepang. Ya secara tidak langsung aku masuk kesana, dan mau tidak mau aku harus mengikuti kegiatan mereka, walaupun semua itu sangat berlawanan dengan keinginanku. Lalu aku awalnya tidak tahu apakah universitas widyatama ini akan se-intense di kampus aku yang dulu dimana tugas seperti tsunami atau malah kebalikannya? Tetapi semua sudah terjawab dengan adanya ospek ppu atau biasa dikenal dengan program pengenalan universitas di kampus universitas widyatama ini dan aku sudah sedikit mengira-ngira seperti apa nanti system tugas di dalam kampus ini. Ya aku harap aku masih bisa menghadapinya dengan keadaanku yang seperti ini.

Kelompok 43
Nama Mentor : Yogi Maulana Yusuf & Tuti Fitria & Reqi Rachmawan
Kordiv : Muhamad Rizky Nugraha
Warkodiv : Putri Nabilla Noviyanti
Penanggung Jawab Mentor : Rahma Anjani Khalid & Wiedhy Rahmadhansyah A.

#widyatama #mahasiswa #bandung #prestasi #generasiutama

Print Friendly, PDF & Email