aku dan jawa barat

Jawa barat, kalo kita ngomongin tentang Jawa Barat kebanyakan yang terpikirkan langsung ke kota Bandung. Nah berhubung aku bukan asli dari kota Bandung, aku akan berbagi pengalaman tentang diriku selama hidup di kota Bandung ini. Biasa kalau ditanya apa yang dipikirkan tentang bandung? Biasanya kebanyakan orang akan bilang Lembang, dingin, atau indah. Aku berasal dari Kalimantan Selatan, Banjarmasin lebih tepatnya. Disana aku mulai dari lahir hingga duduk di bangku SD kelas 2. Di Kalimantan aku mempunyai banyak tingkah dan sangat nakal karena tidak mempunyai teman dan mengalami bullying di sekolah. Setelah kelas 2 selesai aku naik ke kelas 3 dan aku kelas 3 di Yogyakarta. Aku di Yogyakarta hanya tinggal dan bersekolah selama setahun saja. Ya selama di Jogja aku tidak banyak keluar rumah karena malas ketemu dengan banyak orang, ya bisa dibilang aku menjadi anak rumahan. Lalu disaat kelas 4 aku pindah lagi ke Bandung dan disinilah awal mula perjalananku hidup dan bersekolah di Bandung sampai sekarang. Disaat aku kelas 4 aku tidak terlalu mempunyai banyak teman laki-laki karena masih mengalami bullying di Bandung. Ya selama aku duduk di bangku SD kelas 4 hingga lulus dari bangku sd, aku selalu mengalami yang Namanya bullying, dicemooh, dijauhi, diejek, dan masih banyak lainnya. Terkadang aku harus menjadi orang lain untuk orang lain mau berteman dengan diriku atau mau berbincang denganku. Mulai dari situ aku pun mulai malas untuk sekolah apalagi untuk mencari teman, tapi disitu aku belajar bagaimana caranya menggunakan topeng emosional dimana aku harus mengatur emosi dan tetap senyum walaupun aku menyimpan banyak dendam dan kekesalan. Seiring berjalannya waktu, aku naik ke bangku SMP di kota Bandung dimana aku berharap aku benar-benar mempunyai teman. Tapi itu tidak seperti yang diharapkan, aku tetap dibully dan disaat ukk atau biasa dikenal dengan ulangan kenaikan kelas aku sudah mencapai puncaknya stress dan sudah depresi. Dan karena hal itulah aku mulai menjadi anak yang sangat malas dan aku pun tidak naik kelas ke kelas 8. Seiring berjalannya waktu aku mulai menjadi anak nakal setelah tidak naik kelas, dan menjadi anak yang suka mencari masalah dan terkadang aku tidak peduli dengan keadaan sekitar. Setelah aku lulus dari bangku SMP, aku naik ke SMA dan aku masuk jurusan Bahasa. Dan seperti hal yang sama sebelumnya aku tidak bisa menjauh dari kata bullying dan terkadang aku stress dan depresi, tapi karena aku sudah muak dan tidak peduli dengan sekitar aku pun memakai topeng emosionalku. Terkadang hidupku di Jawa Barat atau dimanapun aku sepertinya tidak bisa pergi ataupun menjauh dari kata bullying. Ya akupun pernah stress dan depresi sampai ingin bunuh diri. Tapi di jawa barat ini aku mendapatkan orang yang bisa support diriku ini dan mencegah diriku dari bunuh diri. Di jawa barat ini juga mempunyai tempat yang sangat indah, sunyi, dan tidak banyak orang yang datang disitulah tempat yang cocok bagi kalian yang stress untuk menenangkan diri dan melupakan masalah-masalah kalian. Tapi jika kalian bukan introvert sepertiku dan selalu ingin pergi Bersama teman-teman ke mall, kalian bisa pergi ke PVJ, paskal 23, BEC, dan yang lainnya dimana di kota Bandung ini banyak sekali mall dan tempat yang indah dan cocok untuk turis-turis.

Kelompok 43
Nama Mentor : Yogi Maulana Yusuf & Tuti Fitria & Reqi Rachmawan
Kordiv : Muhamad Rizky Nugraha
Warkodiv : Putri Nabilla Noviyanti
Penanggung Jawab Mentor : Rahma Anjani Khalid & Wiedhy Rahmadhansyah A.

#widyatama #mahasiswa #bandung #prestasi #generasiutama

Print Friendly, PDF & Email