rencana setelah masuk ukm

Kalau ngomongin tentang rencana pasti kebanyakan orang sudah memikirkan dengan matang apa yang akan mereka kerjakan sebelum mengambil keputusan yang bisa berdampak pada masa depannya. Tapi berbeda dengan diriku yang terlalu polos dan suka bengong ini. Aku terkadang bisa membuat rencana sebelum mengambil keputusan tapi terkadang aku lebih banyak mengambil keputusan dengan tergesa-gesa dan tidak tahu apa yang akan aku lakukan nanti jika sudah memilih sebuah keputusan. Disini keadaannya aku harus memilih ukm yang dimana setiap keputusan yang diambil memiliki banyak resiko dan bisa banyak berdampak pada masa depanku nanti. Dan jika aku tidak berpikir dengan cepat, aku akan kebingungan dan memikirkan hal ini sampai membuat aku stress dan tidak tau lagi apa yang harus diperbuat dan menyebabkan aku bertindak dengan spontan tanpa ada rencana sama sekali. Dan setelah memikirkannnya dengan baik aku memilih ukm badminton atau biasa dikenal dengan bulu tangkis. Tapi aku pun masih bingung dengan rencana kedepannya dan tidak tahu akan dibawa kemana dengan aliran sungai kehidupanku yang sekarang. Dan setelah aku memilih keputusan tersebut aku pun baru ingat bahwa aku tidak mempunyai raket badminton lagi. Kenapa aku bilang tidak punya lagi? Jawabannya simple karena keluargaku memberikan raketku pada saudaraku yang ada di kota Gombong. Dan munculah kebingungan yang melanda pikiran di kepalaku. Aku tidak tau harus berbuat apa karena aku sudah memilih ukm ini dan aku merasa hanya ukm ni yang cocok denganku. Walaupun ukm yang lain terlihat menarik dan mengesankan, teapi aku sendiri tidak merasa cocok berada disana dan aku punya segudang alasan kenapa aku tidak cocok Dengan ukm yang lain dan hanya merasa cocok di ukm badminton. Tapi aku tidak bisa mengungkapkan alasan-alasan yang aku punya dan hanya berujung pada kekesalan sendiri karena tidak bisa mengungkapkannya dengan benar. Sejujurnya aku pun bingung apa yang akan aku lakukan setelah bergabung dengan ukm nanti. Sebenarnya aku tidak terlalu mau ikut tournament atau perlombaan khusus ukm yang aku ikuti nanti tapi karena universitas widyatama mengharuskan kita untuk menjadi mahasiswa dan mahasiswi aktif, jadinya mau tidak mau aku harus berlatih sangat keras untuk terpilih maju dan ikut perlombaan yang ada nanti. Untuk rencana awal kemungkinan besar aku akan tetap tidak mau terlalu mencari perhatian dan akan menjadi mahasiswa yang biasa saja dan tidak menarik perhatian orang. Lalu setelah itu aku tetap bermain dan berlatih di dalam dan diluar kampus universitas widyatam untuk kelancaran bermain dan berlatih tanpa henti. Dan setelahnya aku tidak terlalu tau apa yang akan aku lakukan di dalam ukm nanti. Setidaknya aku bisa menjadi mahasiswa yang aktif di universitas widyatama dan bisa membuat bangga banyak orang mulai dari keluarga, kerabat, teman, dan jodoh yang mungkin nanti bisa bertemu. Untuk sekarang aku hanya bisa bersabar dan menunggu kedatangan raket badminton atau bulu tangkis yang sudah aku pesan lewat kerabat ayahku. Dan aku berharap bisa mendapatkan hal yang layak dan bisa menjadi motivasiku untuk berjuang dalam dunia badminton. Dan kalau boleh jujur pun aku lebih suka dengan olahraga voli, karena menurutku di olahraga itu talentaku dan bakatku bisa berkembang dengan pesat. Apalagi dengan aku mengikuti voli, aku bisa mengasah insting dan kecepatanku dalam menanggapi serangan ataupun hal yang lainnya.

Kelompok 43
Nama Mentor : Yogi Maulana Yusuf & Tuti Fitria & Reqi Rachmawan
Kordiv : Muhamad Rizky Nugraha
Warkodiv : Putri Nabilla Noviyanti
Penanggung Jawab Mentor : Rahma Anjani Khalid & Wiedhy Rahmadhansyah A.

#widyatama #mahasiswa #bandung #prestasi #generasiutama

Print Friendly, PDF & Email